21 April 2009

APA SIH BERBICARA ITU?







  • Berbicara adalah beromong, bercakap, berbahasa, mengutarakan isi pikiran, melisankan sesuatu yang dimaksudkan (KBBI, 2005:165)
  • Menurut Tarigan (tanpa tahun:15), menjelaskan bahwa berbicara adalah kemampuan mengucapkan bunyi-bunyi artikulasi atau kata-kata untuk mengekspresikan, menyatakan serta menyampaikan pikiran, gagasan dan perasaan. Berbicara merupakan suatu sistem tanda-tanda yang dapat didengar (audible) dan yang kelihatan (visible) yang memanfaatkan sejumlah otot dan jaringan otot tubuh manusia demi maksud dan tujuan gagasan-gagasan atau ide yang dikombinasikan. 
  • Menurut Djago Tarigan dkk (1998:34), menjelaskan bahwa berbicara adalah keterampilan menyampaikan pesan melalui bahasa lisan.
  • Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan, bahwa berbicara adalah kemampuan mengucapkan bunyi-bunyi artikulasi atau kata-kata secara lisan untuk mengekspresikan, menyatakan serta menyampaikan pikiran, gagasan dan perasaan untuk menyampaikan pesan. 

Daftar rujukan:

Tarigan, Henry Guntur. Tanpa Tahun. Berbicara: Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.

Tarigan, Djago dkk. 1998. Pengembangan Keterampilan Berbicara. Jakarta: Depdikbud.

_____. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Edisi Ketiga. Jakarta: Balai Pustaka.

HP dapat membuat siswa lancar berbicara

Sebagai alat komunikasi, HP memiliki fungsi utama yaitu untuk bertelepon. Jika HP menjadi barang bawaan anak-anak usia sekolah, hal ini akan membawa dampak, baik dampak positif maupun negatif bagi anak-anak usia sekolah tersebut. Dampak positif dapat berupa lebih efektifnya HP bagi anak-anak usia sekolah untuk lebih memperlancar kemampuan berbicara dalam kegiatan bertelepon, karena dengan memiliki HP anak akan sering melakukan aktivitas bertelepon. Sehingga secara langsung anak akan belajar berbicara, dan lambat laun keterampilan berbicara anak akan semakin baik, terutama kemampuan berkomunikasi menggunakan telepon. Sedangkan dampak negatifnya yaitu anak-anak usia sekolah akan semakin malas dan mengganggu konsentrasi dalam belajar. Pada saat menempuh pendidikan di ruang kelas, murid-murid sering memainkan HP untuk bermain game, untuk SMS, chatting, surfing internet, melihat video, dan menikmati fasilitas-fasilitas lain yang disediakan telepon seluler daripada mendengarkan penjelasan guru. Pada saat diluar kelas pun murid juga senang bermain-main dengan telepon selulernya daripada belajar. Hal ini jelas sangat berpotensi untuk membuat prestasi anak di sekolah menjadi turun.